Senin, 22 Mei 2017

Manusia Dan Lingkungan (ISBD)



MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
“MANUSIA DAN LINGKUNGAN”



DISUSUN OLEH :
  NADIA NISAUL KHAIRA : 2315035

DOSEN PEMBIMBING :
REVI HANDAYANI M.Hum

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN)
BUKITTINGGI
2015/2016


BAB I
PENDAHULUAN
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang telah memberikan taufiq, hidayah serta inayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini bisa berjalan tanpa adanya hambatan yang di luar kemampuan.
Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad s.a.w, yang telah membawa risalah dari Allah terutama nabi yang telah membawa mu’jizat-Nya yang berupa Al-Qur’an, yang dengannya bisa kita peroleh petunjuk dan segala macam ilmu.
Untuk yang selanjutnya saya mengucapkan terima kasih kepada dosen saya yang telah memberi tugas dan bimbingan kepada saya, sehingga dapat tersusun makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam makalah saya masih banyak terdapat kesalahan yang itu memang kelemahan dari saya, untuk itu, saya mohon untuk diberikan kritik dan saran untuk kemajuan saya.
Akhirnya saya berharap, makalah ini semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Wa’alaikumussalam wr.wb


                                                                                       Bukittinggi, November 2015

                                                                                                  
                                                                                                   Penulis








DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..ii
BAB I : LATAR BELAKANG……………………………………………………………..1
              RUMUSAN MASALAH …………………………………………………………1
              TUJUAN & MANFAAT………………………………………………………….1
              a.Tujuan……………………………………………………………………………1
              b.Manfaat………………………………………………………………………….2
BAB II : PEMBAHASAN…………………………………………………………………3
            Manusia dan Lingkungan………………………………………..........................…3
A.Ekologi Manusia dan Kesadaran Individu dalam Pengelolaan   Lingkungan……………………………………………….......................................3
            B.Kesadaran Individu dalam Masyarakat…………………………………..……...3
            C.Pencemaran Lingkungan……………………….....................................……......4
D.Pengendalian Pencemaran……………………………….....…………………...4
E.Pengaruh Lingkungan Terhadap Individu............................................................5
F.Isu-Isu Penting Tentang Persoalan Lintas Budaya...............................................6
BAB III : PENUTUP………………………………………………………..…………….8
            A.KESIMPULAN…………………………………………………..…………….8
            B.SARAN…………………………………………………………..……………..8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………......……………....9


BAB I
    PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Latar Belakang Masalah Lingkungan memiliki hubungan dengan manusia. Lingkungan memengaruhi sikap dan perilaku manusia, demikian pula kehidupan manusia akan memengaruhi lingkungan tempat hidupnya. Hubungan antara lingkungan dan kehidupan manusia sudah diakui para pemikiraan tokoh dunia sejak dahulu. Aristoteles mengatakan manusia dipengaruhi oleh aspek geografi dan lembaga  politik. Montesquieu menyatakan bahwa iklim mempengaruhi perilaku politik dan semangat manusia. Arnold Toynbee menyatakan peradban manusia akan tumbuh  pada lingkungan yang sukar dan penuh tantangan sehingga melahirkan elan vital. Henry Thomas Bucle mentakan bahwa iklim, tanaman, dan tanah saling berkaitan dalam memengaruhi karakter dan sifat manusia. Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa faktor lingkungan (tanah, iklim, topografi, sumber daya alam) dapat menjadi prakondisi  bagi sifat dan perilaku manusia. Lingkungan menjadi salah satu variabel yang memengaruhi kehidupan manusia. Manusia pun dapat memengaruhi lingkungan demi kemajuan dan kesejahteraan hidupnya. Bab ini mengkaji masalah lingkungan hidup dan manusia serta hubungan timbal balik antara keduanya. Uraiannya mencakup : hakikat dan makna lingkungan bagi manusia; kualitas penduduk dan lingkungan terhadap kesejahteraan manusia; problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat beradab; isu-isu penting tentang persoalan lintas budaya dan bangsa.

B.Tujuan
1. Pembaca diharapkan mampu mengetahui hakikat dan makna lingkungan bagi manusia.
2. Mengetahui kualitas penduduk dan lingkungan terhadap kesejahteraan manusia
3. Mengetahui masalah lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat  beradab.
4. Serta mengetahui isu-isu penting tentang prsoalan lintas budaya dan bangsa.

C. Manfaat
1. Mampu menjelaskan ekologi manusia dan kesadaran individu dalam pengelolaan lingkungan.
2. Menguraikan tentang pencemaran lingkungan.
3. Mengidentifikasi pengendalian pencemaran.
4. Mengemukakan pengaruh lingkungan terhadap individu.
5. Mengemukakan isu-isu tentang persoalan lintas budaya.

























BAB II
    PEMBAHASAN
“MANUSIA DAN LINGKUNGAN”
A.EKOLOGI MANUSIA DAN KESADARAN INDIVIDU DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN.
            Secara alamiah manusia berinteraksi dengan lingkungannya, manusia sebagai pelaku dan sekaligus dipengaruhi oleh lingkungan. Perlakuan manusia terhadap lingkungannya sangat menentukan keramahan lingkungan terhadap kehidupannya sendiri. Manusia dapat memanfaatkan lingkungan tetapi perlu memelihara lingkungan agar tingkat kemanfaatannya bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan. Bagaimana manusia menyikapi dan mengelola lingkungannya pada akhirnya akan mewujudkan pola-pola peradaban dan kebudayaan.
            Ruang lingkup ekologi manusia menurut Hawley adalah sebagaimana pertanyaannya, “Ekologi Manusia, sebagaimana ekologi tumbuh-tumbuhan dan manusia, merepresentasikan penerapan khusus dari pandangan umum pada sebuah kelas khusus dalam sebuah kehidupan. Ini meliputi dua kesadaran bahwa ada perbedaan dalam kesatuan tersebut. Manusia, sebagaimana kita tahu, tidak hanya bekerja dalam sebuah tempat jaringan kehidupan, melainkan dia juga mengembangkan di antara angoota-anggotanya sebuah pengalaman hubungan lingkungan yang sebanding dalam tanggung jawab pentingnya atas lingkungan hidup yang lebih terbuka.”
B.KESADARAN INDIVIDU DALAM MASYARAKAT
            Kesadaran terhadap lingkungan tidak hanya bagaimana menciptakan suatu yang indah atau bersih saja, akan tetapi ini sudah masuk pada kewajiban manusia untuk menghormati hak-hak orang lain. Hak orang lain tersebut adalah untuk menikmati dan merasakan keseimbangan alam secara murni. Sehingga kegiatan-kegiatan yang sifatnya hanya merusak saja, sebaiknya dihindari dalam perspetif ini. Oleh karena itu, tindakan suatu kelompok yang hanya ingin menggapai keuntungan pribadi saja sebaiknya juga harus meletakkan rasa toleransi ini.Toleransi/ sikap tenggang rasa adalah bagian dari konsekuensi logis dari kita hidup bersama sebagai makhluk sosial. Melanggar konsekuensi ini juga berarti melanggar etika kehidupan bersama.

C.PENCEMARAN LINGKUNGAN
            Pencemaran air misalnya, bisa dikategorikan melalui ukuran zat pencemar yang diizinkan dibuang pada suatu jangka waktu tertentu. Misalnya satuan berat unsur atau senyawa kimia setiap hari. Atau tingkat konsentrasi zat pencemar dalam air buangan. Misalnya, maksimum pp, unsur senyawa kimia yang diizinkan. Kemudian jumlah maksimum yang dapat dibuang dalam setiap unit produksi. Misalnya dalam produksi setiap ton kertas tidak diperbolehkan sekian kilogram zat padat dan lain sebagainya. Dengan demikian, disamping perkiraan atas pengaruh yang bersifat kimia, fisis dan biologis, maka dituntut perkiraan mengenai biaya keseluruhan tekhnologi lingkungannya, usianya, semua fasilitas yang digunakan, teknik penggunaannya, metode operasinya, dan lain-lain.
            Pencemaran lingkungan yang berdampak pada berubahnya tatanan lingkungan karena kegiatan manusia atau oleh proses alam berakibat lingkungan kurang berfungsi. Pencemaran berakibat kualitas lingkungan menurun, sehingga menjadi fatal jika hal itu tidak bisa dimanfaatkan sebagaimana fungsi sebenarnya. Ini disadari, keadaan lingkungan yang ditata sebaik-baiknya untuk menjaga kehidupan kini dan mendatang. Perubahan ini bukannya menunjukkan perkembangan yang optimis dan mengarah pada tuntutan zaman, namun malahan sebaliknya.
D. PENGENDALIAN PENCEMARAN
            Salah satu akibat yang paling pasti dari adanya pencemaran adalah perubahan tatanan lingkungan alam atau ekosistem yang sebelumnya secara alami telah terjadi. Akibat lainnya adalah tidak atau kurang berfungsi satu atau beberapa elemen lingkungan dikarenakan kegiatan manusia yang mengakibatkan pencemaran tersebut. Akibat lain, dan ini barangkali yang paling fatal adalah menurunnya kualitas sumber daya dan kemudian tidak bisa dimanfaatkan lagi.
            Pencemaran akibat industri misalnya, merupakan hal yang harus dihindari karena, baik polusi udara yang diakibatkannya manupun limbah hasil proses pengelolaan barang mentahnya sangat berbahaya bagi makhluk hidup. Jika industrialisasi merupakan proyek pembangunan yang tak bisa dihindari guna kemajuan manusia, maka setidaknya harus ada landasan bagaimana industrialisasi yang tak merugikan. Pencegahan pencemaran industri dimulai dari tahap perencanaan pembangunan maupun pengoperasian industri. Hal tersebut meliputi pemilihan lokasi yang dikaitkan dengan rencana tata ruang ; studi yang menyangkut pengaruh dari pemilihan industri terhadap kemungkinan pencemaran dengan melalui prosedur AMDAL maupun ANDAL; pemilihan tekhnologi yang lebih penting lagi adalah pemilihan tekhnologi yang tepat guna proses pengelolaan limbah industri termasuk daur ulang dari limbah tersebut. Hal ini penting mengingat kebutuhan kelestarian lingkungan yang ada disekitarnya.
E. PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP INDIVIDU
1. Lingkungan membuat individu sebagai makhluk sosial.
            Yang dimaksud dengan lingkungan pada uraian ini hanya meliputi orang-orang atau manusia-manusia lain yang dapat memberikan pengaruh dan dapat dipengaruhi, sehingga kenyataannya akan menuntut suatu keharusan sebagai makhluk sosial yang dalam keadaan bergaul satu dengan yang lainnya.
2. Lingkungan membuat wajah budaya bagi individu.
            Lingkungan dengan aneka ragam kekayaannya merupakan sumber inspirasi dan daya cipta untuk diolah menjadi kekayaan budaya bagi dirinya. Lingkungan dapat membentuk pribadi seseorang, karena manusia hidup adalah manusia yang berpikir dan serba ingin tahu serta mencoba-coba terhadap segala apa yang tersedia di alam sekitarnya.
Lingkungan memiliki peranan bagi individu, sebagai :
·         Alat untuk kepentingan dan kelangsungan hidup individu dan menjadi alat pergaulan sosial individu.
Contoh : air dapat digunakan untuk minum atau menjamu teman ketika berkunjung ke rumah.
·         Tantangan bagi individu dan individu berusaha untuk dapat menundukkannya. Contoh : air banjir pada musim hujan mendorong manusia untuk mencari cara-cara untuk mengatasinya.
·         Sesuatu yang diikuti individu. Lingkungan yang beraneka ragam senantiasa memberikan rangsangan kepada individu untuk berpartisipasi dan mengikutinya serta berupaya untuk meniru dan mengidentifikasinya, apabila dianggap sesuai dengan dirinya. Contoh : seorang anak yang senantiasa bergaul dengan temannya yang rajin belajar, sedikit banyaknya sifat rajin dari temannya akan diikutinya sehingga lama kelamaan dia pun berubah menjadi anak yang rajin.
·         Objek penyesuaian diri bagi individu, baik secara alloplastis maupun autoplastis. Penyesuaian diri alloplastis artinya individu itu berusaha untuk merubah lingkungannya. Contoh : dalam keadaan cuaca panas individu memasang kipas angin sehingga dikamarnya menjadi sejuk. Dalam hal ini, individu melakukan manipulation, yaitu mengadakan usaha untuk memalsukan lingkungan panas menjadi sejuk sehingga sesuai dengan dirinya.
F. ISU-ISU PENTING TENTANG PERSOALAN LINTAS BUDAYA
      Secara umum, persoalan lintas budaya umunya terkait dengan perkembangan kebudayaan dari suatu wilayah atau bagian didunia memengaruhi atau dipengaruhi. Persoalan lintas budaya dapat diartikan pula sebagai perkembangan modernisasi yang berkembang terus menjadi globalisasi.
      Globalisasi adalah sistem atau tatanan yang menyebabkan suatu negara tidak mengkin mengisolasi diri akibat kemajuan tekhnologi dan komunikasi. Dalam era globalisasi unsur-unsur budaya saling memengaruhi dari suatu budaya ke budaya lain. Pengaruh globalisasi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu :
1.      Pengaruh positif
Pengaruh positif adalah bisa berwujud pengembangan ilmu pengetahuan, berkembangnya tekhnologi yang lebih baik, perkembangan sistem pemerintahan, perekonomian, politik mengarah pada pelaksanaan yang lebih sistematis dan logisrasional.
2.      Pengaruh Negatif
Pengaruh negatif adalah bergesernya norma dan nilai moral, sehingga ukuran nilai dan norma menjadi lebih lunak.

Dari sisi keIndonesiaan, dapat persoalan lintas budaya ini adalah :
1.      Kesenjangan kebudayaan
Kesenjangan kebudayaan adalah pertumbuhan atau perubahan unsur kebudayaan tidak sama cepatnya. Ketidakseimbangan perubahan kebudayaan material dengan kebudayaan imaterial disebut kesenjangan kebudayaan. Keseimbangan dalam kehidupan masyarakat (social equlibirium) tidak selalu berarti tidak menginginkan perubahan atau berhenti pada suatu titik. Tetapi maksudnya, perubahan yang terjadi dalam suatu unsur tidak mengganggu unsur yang lain atau unsur yang lain diharapkan menyesuaikan diri sehingga terjadi keseimbangan.
2.      Goncangan kebudayaan
Goncangan kebudayaan adalah ketidaksesuaian unsur-unsur yang saling berbeda sehingga menghasilkan pola kehidupan sosial yang tidak serasi fungsinya bagi masyarakat. Ada 4 tahap yang membentuk siklus cultural shock, yaitu :
a.       Tahap inkubasi ; kadang-kadang disebut tahap bulan madu, sebagai pengalaman baru yang menarik
b.      Tahap krisis, ditandai dengan suatu perasaan dendam, pada saat inilah terjadi korban cultural shock.
c.       Tahap kesembuhan, korban mampu melampaui tahap kedua, hidup dengan damai.
d.      Tahap penyesuaian diri ; sekarang orang tersebut sudah membanggakan suatu yang dilihat dan dirasakannya dalam kondisi yang baru itu ; rasa cemas dalam dirinya sudah berlalu.
Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap penyesuaian diri antarkebudayaan adalah :
1.      Besar kecilnya perbedaan antar kebudayaan tempat asalnya dengan kebudayaan lingkungan yang dimasukiinya.
2.      Pekerjaan yang dilakukannya, yaitu apakah pekerjaan yang dilakukannya itu dapat toleransi dengan latar belakang pendidikannya atau pekerjaannya sebelumnya.
3.      Suasana lingkungan tempat ia bekerja. Suasana lingkungan yang terbuka akan mempermudah seseorang menyesuaikan diri bila dibandingkan dengan suasana lingkungan yang tertutup.
Dengan demikian, penting kemudian mencermati lingkungan sekitar kita dalam beraktiivitas dan bertindak. Lingkungan yang berasal dari luar dan bernilai positif dapat diadaptasi dan dipraktikkan menjadi kebiasaan keseharian. Demikian sebaliknya, lingkungan yang negatif dapat merupakan bahkan merusak kebiasaan yang telah berjalan baik selama ini.

 
BAB III

        PENUTUP

A.KESIMPULAN
Dari sekian banyak uraian diatas, maka penulis bisa mengambil kesimpulan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan  perilakunya. Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi manusia, yaitu meningkatkan kesejahteraan.

B.SARAN
Dalam penulisan makalah ini penulis ingin menyarankan kepada pembaca diantaranya sebagai berikut :
1.      Jadikanlah makalah ini sebagai pedoman untuk meningkatkan motivasi belajar yang lebih tinggi lagi.
2.      Khususnya bagi generasi muda adalah calon sarjana, jadi anda harus mempunyai wawasan yang luas dan berintelektual tinggi.
3.      Sebaiknya pembaca lebih banyak mempelajari tentang hakikat dan makna lingkungan bagi manusia, kualitas penduduk dan lingkungan terhadap kesejahteraan manusia, masalah lingkungan sosial budaya yang dihadapi masyarakat beradab, serta isu-isu penting tentang persoalan lintas budaya dan  bangsa. 
 









                                                DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Tumanggor, Rusmin, M.A,dkk, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, Jakarta : 2012, Edisi Revisi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Prinsip Prinsip Proses Belajar Mengajar

                                                            BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah          ...