Evaluasi Pembelajaran, Pengayaan



MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN
“PENGAYAAN”


DISUSUN OLEH :
  NADIA NISAUL KHAIRA : 2315035

DOSEN PEMBIMBING :
YANTI ELVITA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN)
BUKITTINGGI
2017/2018


                                                      BAB II
                                      PEMBAHASAN

1.      Pengertian Pengayaan
Secara umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya. Program pengayaan dapat diartikan memberikan tambahan/perluasan pengalaman atau kegiatan peserta didik yang teridentifikasi melampaui ketuntasan belajar yang ditentukan oleh kurikulum.

Kegiatan pengayaan adalah kegiatan yang diberikan kepada siswa kelompok cepat agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal dengan memanfaatkan sisa waktu yang dimilikinya. Kegiatan pengayaan dilaksanakan dengan tujuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperdalam penguasaan materi pelajaran yang berkaitan dengan tugas belajar yang sedang dilaksanakan sehingga tercapai tingkat perkembangan yang optimal.

Pengayaan pada kegiatan pembelajaran ditunjukkan oleh digunakannya sumber belajar, metode pembelajaran, dan alat bantu pembelajaran yang bervariasi dibandingkan pembelajaran biasa. Dengan pemanfaatan komponen-komponen yang disesuaikan dengan karakteristik siswa, maka siswa dapat melakukan proses belajar secara efektif. Sebagai contohnya siswa diminta untuk membaca sumber pustaka lain selain buku wajib, mengakses internet, diberi tugas pemecahan masalah yang lebih tinggi pengembangan penalarannya, melakukan penyelidikan sederhana, yang relevan dengan materi yang dipelajari. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh guru tersebut merupakan pengayaan bagi proses pembelajaran. Program pengayaan ini diberikan kepada kelompok siswa yang sudah mencapai batas ketuntasan belajar.[1]

2.      Bentuk-bentuk Kegiatan Pengayaan
Ada beberapa bentuk kegiatan pengayaan yang dapat diselenggarakan guru ialah memberikan kesempatan kepada siswa yang istimewa/pandai untuk :
a.       Menerapkan (mengaplikasikan) konsep pokok bahasan pada situasi yang berbeda.
Contoh :
Dalam pengajaran matematika, setelah siswa mempelajari Satuan Pelajaran tentang hukum Pythagoras sebagai pokok bahasan, siswa yang istimewa/pandai diberi kesempatan untuk menerapkan pengetahuannya itu dalam mengukur tinggi beberapa pohon yang berada disekitar sekolah.

b.      Menciptakan alat/instrumen, atau membuat pameran yang berhubungan dengan pengetahuan yang dipelajari pada pengajaran pokok.
Contoh :
Pokok bahasan tentang transmigrasi dilanjutkan dengan kegiatan pengayaan untuk siswa yang istimewa/pandai dalam membuat gambar peta tentang penyebaran penduduk melalui transmigrasi.

c.       Menelaah lebih lanjut aspek-aspek yang lebih kompleks dari konsep yang diajarkan pada pokok bahasan.
Contoh :
Dalam pengajaran ekonomi tentang pokok bahasan yang membicarakan pengaruh permintaan dan penawaran di Indonesia. Siswa dapat diminta menganalisa pengaruh permintaan dan penawaran negara Singapura, yang situasi perekonomiannya lain dari Indonesia.

d.      Menyatakan tafsiran atau keyakinannya tentang soal-soal yang berhubungan dengan pokok bahasan.
Contoh :
Sesudah menyelesaikan pokok bahasan tentang pendudukan Jepang di Indonesia, siswa yang istimewa/ pandai ditugaskan untuk menulis suatu karangan pendek tentang “Apa yang akan terjadi di Indonesia jika Jepang menang dalam Perang Pasifik tahun 1945 yang lalu”. [2]
3.      Prosedur Pelaksanaan Pengayaan
Pemberian pembelajaran pengayaan pada hakikatnya adalah pemberian bantuan bagi peserta didik yang memiliki kemampuan lebih, baik dalam kecepatan maupun kualitas belajarnya. Agar pemberian pengayaan tepat sasaran maka perlu ditempuh langkah-langkah sistematis, yaitu (1) mengidentifikasi kelebihan kemampuan peserta didik, dan (2) memberikan perlakuan (treatment) pembelajaran pengayaan.
a.      Identifikasi Kelebihan Kemampuan Belajar
1)      Tujuan
Identifikasi kemampuan berlebih peserta didik dimaksudkan untuk mengetahui jenis serta tingkat kelebihan belajar peserta didik. Kelebihan kemampuan belajar itu antara lain meliputi:
                              a)      Belajar lebih cepat.
Peserta didik yang memiliki kecepatan belajar tinggi ditandai dengan cepatnya penguasaan kompetensi (SK/KD) mata pelajaran tertentu.
                              b)      Menyimpan informasi lebih mudah.
            Peserta didik yang memiliki kemampuan menyimpan informasi lebih mudah, akan memiliki banyak informasi yang tersimpan dalam memori/ ingatannya dan mudah diakses untuk digunakan.
                              c)      Keingintahuan yang tinggi.
Banyak bertanya dan menyelidiki merupakan tanda bahwa seorang peserta didik memiliki hasrat ingin tahu yang tinggi.
                              d)     Berpikir mandiri.
Peserta didik dengan kemampuan berpikir mandiri umumnya lebih menyukai tugas mandiri serta mempunyai kapasitas sebagai pemimpin.
                              e)      Superior dalam berpikir abstrak.
Peserta didik yang superior dalam berpikir abstrak umumnya menyukai kegiatan pemecahan masalah.
                              f)       Memiliki banyak minat.
Mudah termotivasi untuk meminati masalah baru dan berpartisipasi dalam banyak kegiatan.
   2)      Teknik
Teknik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kemampuan berlebih peserta didik dapat dilakukan antara lain melalui : tes IQ, tes inventori, wawancara, dan pengamatan (observasi).
a)      Tes IQ (Intelligence Quotient) adalah tes yang digunakan untuk mengetahui tingkat kecerdasan peserta didik. Dari tes ini dapat diketahui tingkat kemampuan spasial, interpersonal, musikal, intrapersonal, verbal, logik/matematik, kinestetik, naturalistik, dsb.
b)      Tes inventori. Tes inventori digunakan untuk menemukan dan mengumpulkan data mengenai bakat, minat, hobi, kebiasaan belajar, dsb.
c)      Wawancara. Wanwancara dilakukan dengan mengadakan interaksi lisan dengan peserta didik untuk menggali lebih dalam mengenai program pengayaan yang diminati peserta didik.
d)     Pengamatan (observasi). Pengamatan dilakukan dengan jalan melihat secara cermat perilaku belajar peserta didik. Dari pengamatan tersebut diharapkan dapat diketahui jenis maupun tingkat pengayaan yang perlu diprogramkan untuk peserta didik.
b.   Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan
Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan antara lain melalui:
1)      Belajar Kelompok. Sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan pembelajaran bersama pada jam-jam pelajaran sekolah biasa, sambil menunggu teman-temannya yang mengikuti pembelajaran remedial karena belum mencapai ketuntasan.
2)      Belajar mandiri. Secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang diminati.
3)      Pembelajaran berbasis tema. Memadukan kurikulum di bawah tema besar sehingga peserta didik dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu.
4)      Pemadatan kurikulum. Pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi/materi yang belum diketahui peserta didik. Dengan demikian tersedia waktu bagi peserta didik untuk memperoleh kompetensi/materi baru, atau bekerja dalam proyek secara mandiri sesuai dengan kapasitas maupun kapabilitas masing-masing.
Perlu diperhatikan bahwa penyelenggaraan pembelajaran pengayaan ini terutama terkait dengan kegiatan tatap muka untuk jam-jam pelajaran sekolah biasa. Namun demikian kegiatan pembelajaran pengayaan dapat pula dikaitkan dengan kegiatan tugas terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Sekolah dapat juga memfasilitasi peserta didik dengan kelebihan kecerdasan dalam bentuk kegiatan pengembangan diri dengan spesifikasi pengayaan kompetensi tertentu, misalnya untuk bidang sains. Pembelajaran seperti ini diselenggarakan untuk membantu peserta didik mempersiapkan diri mengikuti kompetisi tingkat nasional maupun internasional seperti olimpiade internasional fisika, kimia dan biologi.[3]



[1] Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan  Direktorat Jenderal Pendididkan
Dasar  Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar.2013. Panduan Teknis Pembelajaran Remedial dan Pengayaan di Sekolah Dasar. Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan  Direktorat Jenderal Pendididkan Dasar  Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar:Jakarta. h 31

[2] Slameto. 1999.EvaluasiPendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. h 204
[3] Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan  Direktorat Jenderal Pendididkan
Dasar  Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar.2013. Panduan Teknis Pembelajaran Remedial dan Pengayaan di Sekolah Dasar. Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan  Direktorat Jenderal Pendididkan Dasar  Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar:Jakarta. h 35

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Prinsip Prinsip Proses Belajar Mengajar

                                                            BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah          ...